, ,

Erick Thohir Puji Atmosfer Sumut Siap Dukung Stadion Utama Jadi Kandang Tetap Timnas

by -130 Views

Stadion Utama Sumut: Dari Pesta Rakyat Kemerdekaan Menuju Kandang Baru Timnas Indonesia

News Ondong– Erick Thohir Puji Atmosfer Sumut,Kerumunan massa yang bergemuruh, lautan merah-putih yang tak henti menyanyikan lagu kebangsaan, dan euforia yang menyelimuti setiap sudut Stadion Utama Sumatra Utara (SUSU) bukan lagi sekadar impian. Baru saja, Medan menjadi episentrum sepak bola Asia dan Afrika, membuktikan bahwa gairah terhadap sepak bola internasional tidak hanya milik kota-kota besar di Jawa. Piala Kemerdekaan 2025, yang digelar dari 12 hingga 18 Agustus 2025, telah usai, tetapi semangat dan suksesnya masih membekas, memicu sebuah ambisi besar: menjadikan SUSU sebagai rumah tetap bagi pertandingan internasional Indonesia.

Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, dengan penuh keyakinan telah menyatakan kesiapan provinsi yang dipimpinnya untuk kembali menggelar event sepak bola bergengsi. “Kami percaya diri, siap menggelar pertandingan internasional untuk tahun-tahun berikutnya,” deklarasinya usai menutup turnamen tersebut. Pernyataan ini bukan tanpa dasar, melainkan dibangun di atas fondasi kesuksesan nyata yang berhasil dicapai.

Pesta Sepak Bola yang Sukses Gemilang

Piala Kemerdekaan 2025 bukan sekadar turnamen persahabatan biasa. Event ini adalah pemanasan berkelas dunia, menghadirkan empat timnas U-17 yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 Qatar November mendatang: Indonesia (tuan rumah), Uzbekistan, Mali, dan Tajikistan. Level persaingan yang tinggi langsung terasa sejak laga pembuka.

Laga Penutup Piala Kemerdekaan 2025 Sukses, Bobby Nasution: Kami Siap Gelar Laga Internasional Berikutnya

Baca Juga: Gedung GPDI Rehobot Lirung Diresmikan Bupati Welly Titah

Pengakuan Tertinggi dari PSSI

Suksesnya penyelenggaraan Piala Kemerdekaan 2025 di Medan mendapat apresiasi setinggi-tingginya dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Erick Thohir menjelaskan bahwa penilaian PSSI terhadap sebuah venue tidak hanya melihat fasilitas fisik semata, tetapi mencakup tiga pilar utama:

  1. Kualitas Fasilitas Stadion dan Pendukungnya.

  2. Keseriusan dan Komitmen Pemerintah Daerah (dalam hal ini Gubernur, Bupati, dan seluruh jajarannya).

  3. Dukungan Penonton (jumlah dan atmosfer yang diciptakan).

“Sumatera Utara dianggap memenuhi kriteria tersebut,” ungkap Erick. Ini adalah legitimasi yang sangat kuat. Ia menambahkan, “Dari dua laga hari terakhir ini… saya rasa pertandingan U-17 internasional belum bisa sepadat kehadiran penonton di Sumut. Jadi ini hal yang luar biasa.”

Piala Kemerdekaan 2025 telah berlalu. Mali keluar sebagai juara, sementara Indonesia harus puas di peringkat kedua. Namun, kemenangan sesungguhnya diraih oleh seluruh rakyat Sumatra Utara. Mereka telah menunjukkan pada dunia bahwa sepak bola adalah napas mereka, bahwa stadion adalah rumah kedua mereka, dan bahwa mereka lebih dari siap untuk menjadi tuan rumah yang hangat dan bersemangat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.