, ,

​Paduan Suara Gerejawi WKI GERMITA Tahun 2025

by -184 Views

Ondong – Suasana penuh sukacita mewarnai pelaksanaan Paduan Suara Gerejawi Wanita Kaum Ibu (WKI) Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA) Tahun 2025. Ajang bergengsi ini menjadi momentum persekutuan iman sekaligus wadah menyalurkan talenta bernyanyi dalam memuliakan nama Tuhan.

Ajang Bergengsi WKI GERMITA

Paduan Suara Gerejawi WKI GERMITA merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun sebagai bagian dari program pelayanan dan penguatan iman jemaat. Tahun 2025 ini, kegiatan tersebut digelar dengan lebih meriah karena diikuti ratusan peserta dari berbagai jemaat di lingkup GERMITA, baik dari Talaud maupun daerah lain di Sulawesi Utara.

Ketua Panitia, Ibu Elfrida Mandei, menyebut kegiatan ini bukan sekadar lomba paduan suara, melainkan wujud nyata persekutuan. “Setiap suara yang terangkai adalah doa dan pujian. Lewat kegiatan ini, kita ingin menunjukkan bahwa WKI GERMITA tidak hanya aktif dalam pelayanan sosial, tetapi juga dalam pelayanan rohani,” ujarnya.

Dihadiri Tokoh Gereja dan Pemerintah

Acara pembukaan berlangsung khidmat diiringi doa bersama dan penampilan perdana dari paduan suara tuan rumah. Sejumlah tokoh gereja dan pemerintah daerah hadir memberikan dukungan.

Perwakilan Sinode GERMITA, Pdt. Yohanis Langi, menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi gereja dalam membangun persatuan. “Bernyanyi dalam paduan suara adalah bentuk ibadah yang indah. Kita percaya kegiatan ini bisa mempererat kasih di antara jemaat,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Talaud yang hadir membuka kegiatan menyampaikan apresiasi tinggi. “Paduan suara ini bukan hanya memperkokoh iman, tetapi juga memperkenalkan budaya gereja kita kepada masyarakat luas. Kami mendukung penuh kegiatan yang menguatkan spiritual sekaligus mempererat kebersamaan,” ujarnya.

Paduan Suara Gerejawi
Paduan Suara Gerejawi

Baca juga: Sulawesi Utara Diguncang Gempa Susulan BMKG Imbau Warga Tetap Tenang

Persaingan Sehat Antarjemaat

Dalam ajang ini, setiap kelompok paduan suara menampilkan lagu-lagu rohani dengan aransemen khas yang memadukan nuansa tradisional dan modern. Kreativitas peserta menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.

Juri yang terdiri dari musisi gerejawi dan akademisi musik menilai penampilan berdasarkan teknik vokal, kekompakan, penghayatan, serta penampilan panggung. Meski bernuansa kompetisi, suasana kebersamaan tetap terasa kental.

“Bukan soal siapa yang terbaik, tetapi bagaimana setiap jemaat bisa menyampaikan pesan iman melalui nyanyian,” ungkap salah satu juri, Dr. Maria Luntungan, dosen seni musik di Universitas Negeri Manado.

Dampak Positif Bagi Jemaat

Selain menjadi sarana pelayanan, kegiatan paduan suara ini juga memberi dampak positif bagi jemaat, khususnya generasi muda yang ikut terlibat dalam persiapan dan pendampingan. Banyak pemuda gereja yang ikut mendukung sebagai pemain musik, tim kreatif, hingga panitia teknis.

Menurut pengurus WKI GERMITA, kegiatan ini mampu menumbuhkan solidaritas antarjemaat, mempererat hubungan antarwilayah, serta memperkuat identitas GERMITA sebagai gereja yang aktif dalam pelayanan seni dan budaya.

Penutup: Suara yang Memuliakan

Paduan Suara Gerejawi WKI GERMITA Tahun 2025 bukan hanya kompetisi musik rohani, melainkan perayaan iman yang meneguhkan semangat kebersamaan. Melalui suara merdu para ibu jemaat, kasih Kristus diperdengarkan kepada sesama, menjadi pengingat bahwa pelayanan bisa hadir dalam berbagai bentuk, termasuk melalui nyanyian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.