, ,

Bupati Talaud Lepasliarkan Sampiri dan Ketam Kenari

by -302 Views

Ondong, Sulawesi Utara – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kelestarian alam dan satwa endemik. Bupati Talaud memimpin langsung kegiatan pelepasliaran burung Sampiri (Aceros cassidix) dan Ketam Kenari (Birgus latro) ke habitat aslinya, sebagai bagian dari upaya konservasi sumber daya hayati di daerah perbatasan tersebut.

Simbol Komitmen Pelestarian Lingkungan

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa pelepasliaran satwa endemik bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi wujud nyata tanggung jawab pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

“Burung Sampiri dan Ketam Kenari adalah kekayaan alam Talaud yang harus kita jaga bersama. Jika tidak dilindungi, generasi mendatang hanya akan mendengar namanya tanpa bisa melihat secara langsung,” ujarnya.

Burung Sampiri dan Ketam Kenari, Ikon Talaud yang Terancam

Burung Sampiri dikenal sebagai satwa langka yang dilindungi dan hanya hidup di kawasan Wallacea, termasuk Kepulauan Talaud. Sementara itu, Ketam Kenari, yang mampu memecahkan batok kelapa dengan capitnya, juga semakin sulit ditemui karena perburuan dan kerusakan habitat.

Bupati Talaud
Bupati Talaud

Baca juga: Erick Thohir Puji Atmosfer Sumut Siap Dukung Stadion Utama Jadi Kandang Tetap Timnas

“Dua satwa ini punya nilai ekologis dan budaya yang tinggi. Kehilangannya akan menjadi kerugian besar bagi Talaud,” ungkap seorang aktivis lingkungan yang turut hadir.

Kerja Sama dengan Balai Konservasi

Kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi Pemkab Talaud bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara serta komunitas pencinta alam. Sebelum dilepas, satwa yang dikembalikan ke alam terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisinya prima.

“Kami pastikan satwa dalam keadaan sehat dan siap beradaptasi di habitat aslinya,” jelas perwakilan BKSDA.

Ajakan untuk Masyarakat

Bupati Talaud juga mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menangkap atau memperjualbelikan satwa dilindungi. Sebaliknya, warga didorong ikut menjaga hutan, pesisir, dan laut sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati Talaud.

Melestarikan alam berarti juga melestarikan kehidupan kita sendiri. Mari kita rawat bersama warisan alam ini,” tegas Bupati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.