Bukit Kasih Bersinar Kembali: Gubernur Sulawesi Utara Siapkan Mutiara Tersembunyi untuk Dunia
News Ondong– Di jantung Kabupaten Minahasa, tersembunyi di antara rangkaian pegunungan dan hamparan hijau yang masih perawan, terdapat sebuah destinasi yang bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kedamaian spiritual. Tempat itu adalah Bukit Kasih, sebuah lokasi yang namanya sempat redup namun kini siap untuk kembali bersinar di peta wisata dunia. Gelombang kebangkitan ini dipicu langsung oleh kunjungan dan komitmen Gubernur Sulawesi Utara, Mayjend TNI (Purn) Yulius Selvanus, yang baru-baru ini melakukan peninjauan langsung ke lokasi.
Perjalanan sang Gubernur usai menjadi narasumber di Universitas Negeri Manado (Unima) bukan sekadar inspeksi rutin. Ini adalah sebuah simbol tekad, sebuah deklarasi bahwa Sulawesi Utara serius untuk mempersembahkan destinasi wisata alam kelas dunia, khususnya untuk menyambut para turis internasional, termasuk dari Korea Selatan dan negara-negara Asia lainnya yang semakin melirik keunikan Indonesia.
Menyelami Keajaiban Bukit Kasih: Lebih dari Sekadar Pemandangan
Apa sebenarnya yang membuat Gubernur Yulius Selvanus “terkesima” dengan tempat ini? Bukit Kasih bukanlah destinasi wisata biasa. Ia adalah sebuah kompleks yang menggambarkan harmonisasi dan toleransi umat beragama yang sangat langka dan berharga.
Baca Juga: Upacara Hari Juang Polri di ‘Perbatasan NKRI-Filipina’
Sebuah Komitmen untuk Kebangkitan Pariwisata Alam
Kunjungan Gubernur Yulius ke Bukit Kasih memiliki tujuan yang sangat strategis: memastikan kesiapan destinasi ini dalam menyambut gelombang wisatawan global. Pernyataannya penuh dengan optimisme dan tekad baja: “Bukit Kasih yang dulu redup, perlahan akan kembali bersinar.”
“Bumi Nyiur Melambai” Siap Menyambut Dunia
Julukan “Bumi Nyiur Melambai” untuk Sulawesi Utara selama ini identik dengan keindahan bawah laut Bunaken dan Lembeh. Namun, dengan fokus pada Bukit Kasih, Pemprov Sulut menunjukkan strategi baru: diversifikasi produk wisata.
Artinya, provinsi ini tidak hanya mengandalkan wisata bahari, tetapi juga mempromosikan kekuatan wisata alam pegunungan, budaya, dan spiritualnya. Hal ini merupakan langkah cerdas untuk menarik lebih banyak segmen pasar dan memperpanjang masa tinggal wisatawan.
