Herman Deru Dorong FKUB Perkuat Peran Jaga Toleransi di Sumsel

by -78 Views

Herman Deru saat membuka Rapat Koordinasi Kerukunan Umat Beragama di Hotel Swarna Dwipa Palembang/ist

Info Kota Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, menegaskan pentingnya peran aktif Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga kerukunan dan menumbuhkan toleransi antarumat beragama di seluruh wilayah Sumsel. Hal ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Kerukunan Umat Beragama yang digelar di Hotel Swarna Dwipa, Palembang, pada Kamis (9/10/2025).

Dalam sambutannya, Herman Deru menekankan bahwa kerukunan tidak boleh sebatas slogan atau formalitas semata. Menurutnya, kerukunan harus diwujudkan melalui kesadaran kolektif dan tindakan nyata di tengah masyarakat yang plural. “Kerukunan itu bukan formalitas. Ia butuh kesadaran kolektif dan kerja sama dari semua pihak,” ujarnya.

Gubernur juga mengingatkan tantangan baru yang muncul di era digital, di mana intoleransi bisa tersebar melalui media sosial dan platform daring. Ia menilai fenomena ini berpotensi memecah belah masyarakat jika tidak diantisipasi secara tepat. “Virus intoleransi ini kadang tidak terasa, tapi menyebar cepat. Karena itu kita harus tanggap dan saling mengingatkan,” tegasnya.

Keberhasilan Sumsel mempertahankan status zero konflik hingga saat ini, menurut Herman Deru, merupakan hasil kerja keras bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk FKUB, tokoh agama, dan pemerintah daerah. “Kita patut bangga karena Sumsel dikenal sebagai provinsi zero konflik. Tapi jangan terlena. Ini amanah yang harus terus dijaga,” kata Herman Deru.

Selain itu, Gubernur menekankan pentingnya musyawarah dan dialog terbuka sebagai cara menyelesaikan persoalan lintas agama, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. FKUB, kata Herman Deru, harus aktif menjadi jembatan komunikasi antarumat beragama agar konflik bisa dicegah sejak dini. “Musyawarah adalah jalan terbaik. FKUB jangan pasif, harus menjadi jembatan komunikasi antarumat,” ujarnya.

Terkait pendirian rumah ibadah, Herman Deru mengingatkan agar keputusan selalu diambil melalui kesepakatan bersama yang adil dan menghormati semua pihak. Ia menekankan pentingnya menekan ego, duduk bersama, dan mencari solusi bijak dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul. “Persoalan rumah ibadah ini bukan hal baru. Tapi bisa diselesaikan dengan bijak jika kita menekan ego dan mau duduk bersama,” ungkapnya.

Lebih jauh, Herman Deru mendorong FKUB untuk terus mengembangkan program-program edukasi dan sosialisasi tentang toleransi, baik melalui kegiatan keagamaan, dialog antarumat beragama, maupun pemanfaatan media digital yang positif. Dengan demikian, diharapkan generasi muda Sumsel dapat tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya kerukunan dan keberagaman sebagai modal utama pembangunan sosial dan budaya di provinsi ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.