Polda Sumsel Atensi Khusus Kasus Perundungan Siswi SMP di Muratara



by -35 Views

 Pertemuan mediasi yang berlangsung di aula sekolah dihadiri oleh Kapolsek Karang Jaya IPTU Aria Kristianto, Kanit PPA Polres Muratara, Camat Karang Jaya, perwakilan Dinas Pendidikan Muratara, kepala sekolah, serta orang tua korban. (Dokumentasi Polisi)

Info Kota Palembang – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan melalui Polres Musi Rawas Utara (Muratara) bergerak cepat menindaklanjuti kasus perundungan yang menimpa seorang siswi SMP di Kecamatan Karang Jaya. Kasus ini sempat viral di media sosial pada Kamis, 16 Oktober 2025, dan menimbulkan keprihatinan luas dari masyarakat setempat.

Menanggapi video yang beredar, Polsek Karang Jaya bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Muratara langsung melakukan mediasi di SMPN Karang Jaya. Langkah ini bertujuan untuk meredam keresahan warga, sekaligus memastikan proses hukum tetap berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

Mediasi berlangsung di aula sekolah dan dihadiri oleh sejumlah pihak penting, antara lain Kapolsek Karang Jaya IPTU Aria Kristianto, Kanit PPA Polres Muratara, Camat Karang Jaya, perwakilan Dinas Pendidikan Muratara, kepala sekolah, serta orang tua korban. Kegiatan ini dirancang untuk membahas kronologi kejadian, menenangkan pihak keluarga korban, dan memberi edukasi kepada pihak sekolah tentang pencegahan tindak bullying di lingkungan pendidikan.

Dalam pertemuan tersebut, pihak keluarga korban yang berinisial C memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Mereka meminta agar kasus ini diproses secara transparan dan sesuai ketentuan perundang-undangan. “Kami ingin agar kasus ini menjadi pelajaran dan tidak terulang lagi, serta agar korban mendapatkan keadilan,” ujar perwakilan keluarga korban.

Kapolsek Karang Jaya, IPTU Aria Kristianto, menegaskan bahwa jajarannya berkomitmen menangani kasus ini secara profesional dan transparan. “Kami telah menerima laporan resmi dari keluarga korban. Proses hukum akan berjalan sesuai prosedur dengan pendampingan dari Unit PPA Polres Muratara. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dinas terkait untuk memastikan kondisi psikologis korban mendapat perhatian khusus,” jelas IPTU Aria Kristianto pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Selain mediasi, pihak kepolisian akan melakukan pendampingan psikologis bagi korban, sekaligus melakukan edukasi anti-bullying di lingkungan sekolah. Polisi juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan menyerahkan proses hukum kepada aparat yang berwenang.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan anak di lingkungan pendidikan. Pihak sekolah berjanji akan meningkatkan pengawasan dan membentuk program pencegahan bullying, termasuk kegiatan sosialisasi bagi siswa dan guru. Sementara itu, Polres Muratara memastikan bahwa tindakan tegas akan diberikan kepada pelaku sesuai hukum yang berlaku, tanpa pandang bulu.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena menunjukkan pentingnya kolaborasi antara polisi, sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi anak-anak.


Kalau mau, saya bisa buatkan versi lebih panjang lagi, sekitar 2–3 kali lipat, dengan menambahkan kronologi detil kejadian, reaksi warga, testimoni psikolog, serta langkah pencegahan jangka panjang. Ini bisa langsung dijadikan artikel berita siap tayang yang sangat lengkap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.